Jumat, 24 April 2015

Monyet Gurun dan Domba Kutub #1

Awal


SMA, Sekolah Menengah Keatas

Vitho, nama anak ini. Dia berkulit hitam, tapi lebih tepatnya cokelat agak kegelapan. Dia baru menjejaki awal masa ini, masa dimana banyak sekali kisah- kisah paling indah terukir disini. 

Duduk di bangku paling depan sebelah kiri, tempat terfavorit bagi anak teladan. Tapi tidak untuk Vitho, dia duduk disini karena sudah tak ada bangku kosong lainnya.

Di bangku kedua di belakang bangku Vitho, ada anak bernama Denmaz. Denmaz ini berkulit putih, setengah cina, berambut agak kemerahan.

Vitho dan Denmaz adalah anak yang diam, terlihat sangat dingin. Mereka hanya teman sekelas yang tak saling kenal. Dan seperti orang dingin lainnya, mereka tak mau saling kenal.

Saat mereka saling hadap, saling tatap. Vitho dengan wajah enggan dan Denmaz dengan wajah sok kerennya saling tatap.

"Buahahaha." Denmaz tiba-tiba tertawa lepas.

"Hehe.. hahaha." Vitho ikut tertawa.

Ok aku ralat, mereka bukan anak yang keren, mereka anak yang aneh. Dan inilah awal mula bertemunya Monyet Gurun (Vitho) dan Domba Kutub (Denmaz).

Tidak ada komentar :

Posting Komentar