Pasir
Lompatan mereka mulai melambat, mereka bergantian memimpin selompat demi selompat.
"Aku gak akan kalah darimu, Suster." Kata Sundel sinis.
"Aku maunya juga seperti itu, tapi apa kamu ga sadar kalo garis akhirnya belum ditentukan?" Jelas Suster.
"Apa!!" Sundel terjatuh.
"Ya, saatnya istirahat." Seru Suster dan menjatuhkan diri di tanah.
"Yaaayyy!!" Seru Pocong sambil menepuk tangan dan diikuti oleh hantu lainnya yang menjadi penonton.
"Ngapain kamu ikutan tepuk tangan?" Tanya Dalbo pada Kolor Ijo.
"Lah, kamu sendiri kenapa?" Kata Kolor Ijo.
"Kayaknya asik, jadi aku ikutan aja." Jelas Dalbo.
Tiba-tiba pasir dalam botol mulai berterbangan menjadi suatu bentuk utuh. Hantu-hantu melihatnya hingga tak sadar mulutnya mengangah.
"Terus dia menjadi Drakula kembali. Membosankan." Jelas Tuyul remeh.
Hantu-hantu lain menutup mulutnya yang menganga tadi, "Iya membosankan." Seru Kolor Ijo.
"Iya, membosankan." Sambung Dalbo, "Ih, keren bangeeeettt." Lanjutnya dalam hati.
Drakula mulai kembali.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar